Banyak yang menyebabkan PD1 mudah membara hingga Dalam kurun waktu yang
amat singkat,hampir seluruh negara di benua Eropa terseret dalam kancah
peperangan.
Pertama, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Rusia, sekutu
abadi bangsa Serbia kemudian menyatakan perang terhadap Austria-
Hungaria. Lalu satu demi satu, Jerman, Inggris, dan Prancis, memasuki
peperangan. Sumbu sudah dinyalakan.
Selama perang dunia 1 atau Perang Dunia 2,selalu ada fakta unik(atau
mungkin tepatnya fakta pilu) di sana dan khabuka berusaha mengambil 10
Fakta menarik dari Perang Dunia1,di antaranya:
1. Perang dengan parit perlindungannya.
Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perindungannya, di
mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit
perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang
ketat. Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta
jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah
warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan,
kelaparan,pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu
pertempuran.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama
beberapa tahun berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam
parit-parit ini. Kehidupan di sana benar-benar sulit. Para prajurit
hidup dalam ancaman terus-menerus juga ancaman bom,dan mereka tak
henti-hentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa.Mayat
mereka yang telah tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan
para serdadu harus tidur di samping mayat-mayat tersebut dan Bila turun
hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur.
Lebih dari 20 juta serdadu yang bertempur di Perang Dunia I mengalami
keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit ini,dan sebagian besar
meninggal di sana.Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh serangan
Jerman pada tahun 1914,garis barat perang ini sebenarnya terpaku di
jalan buntu.
2.Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak
garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota
Verdun, yang dianggap sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan
penyerangan ini bukanlah memenangkan perang, melainkan menimbulkan
kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan
perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa
setiap satu serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu
Prancis.
Serangan dimulai pada tanggal 21 Febuari.Para pemimpin Jerman
memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari parit mereka," namun
ternyata banyak serdadu telah tewas atau sekarat.
Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan,
Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak
kehilangan sekitar satu juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis
depan hanya berhasil maju sekitar 12 kilometer.Jadi satu juta orang mati
demi selusin kilometer.
3. Balasan Inggris terhadap jerman
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme.
Pabrik-pabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam. Rencana
Jendral Douglas Haig mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan
pengeboman terus-menerus selama seminggu penuh, yang diikuti dengan
serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh 14 kilometer di
hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan
Jerman dalam satu minggu. Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan
meriam Inggris menggempur pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti.
Di akhir minggu tersebut, para perwira Inggris memerintahkan serdadunya
memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para
serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian
mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris.
Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman
muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000
serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di
dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh
dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba
merangkak mundur. Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti
yang direncanakan Jendral Haig, melainkan lima bulan. Bulan- bulan ini
tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral bertubi-tubi mengirimkan
gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang telah
pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah
kehilangan 900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser
hanya 11 kilometer. Para serdadu ini dikorbankan demi 11 kilometer saja.
4. Perang yang sangat menyeret non-militer
Kedua belah pihak melakukan lebih banyak serangan lagi selama Perang
Dunia I, dan setiap serangan ini menjadi pembantaian diri sendiri. Di
kota Ipres di Belgia saja, berlangsung tiga pertempuran. Setengah juta
serdadu tewas di pertempuran ketiga saja. Setiap serangan berakibat
sama: Ribuan nyawa melayang hanya untuk maju beberapa kilometer.
Peperangan yang mengerikan ini, yang tidak punya alasan kuat, menelan
nyawa orang tak bersalah yang tak terhitung banyaknya. Banyak orang
kehilangan saudaranya atau harus meninggalkan rumahnya.
5. U-boat (kapal selam) yang membawa AS ke dalam PD1
Aksi U-Boot yang terkenal pada perang dunia pertama adalah aksi
penyerangan terhadap kapal RMS Lusitania oleh kapal selam U-20 pada
tahun 1915 yang menewaskan 1198 orang[1] , 123 sampai 128 orang di
antaranya merupakan warga negara Amerika , sehingga Amerika memutuskan
untuk ikut berperang di pihak sekutu.
6. PD 1 menjadi dasar bangkinya Nazi.
Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab
terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi , dan
dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar
bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan
akan melibatkan non-militer dalam perang seperti yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
7. Mejadi titik awal perang Dingin.
Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai
berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu
Revolusi Rusia , yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara
lainnya seperti Tiongkok dan Kuba, dan akan menjadi basis bagi Perang
Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.( yaitu perebutan pengaruh
ideologi dan politik global yang berkepanjangan Unisoviet- Amerika
Serikat dan sekutu- sekutunya di Blok Barat.)
8. Melahirkan Korban Jiwa terbanyak dalam sejarah perang.
Dan ini daftar korban jiwa dari negara-negara yang terlibat dalam Perang
Dunia 1.Tetapi ini hanya yang tercatat dan pastinya banyak korban yang
tak terdata atau dalam artian,jumlah korban jiwa dalam PD1lebih banyak
dari jumlah daftar di bawah ini :
Sekutu: 6.345.600
- Belgia : 13.700
-Kekaisaran Britania: 908.000
- Australia: 60.000
- Kanada : 55.000
- India: 25.000
- Selandia Baru: 16.000
- Afrika Selatan : 7.000
- Inggris: 715.000
-Yunani: 5.000
- Italia : 650.000
-Jepang: 300
-Rumania: 336.000
-Rusia : 1.700.000
-Serbia: 450.000
-Amerika Serikat: 50.600
Kekuatan As/Poros: 3.382.500
-Austria-Hungaria : 1.200.000
-Bulgaria: 87.500
-Jerman : 1.770.000
-Kerajaan Ottoman: 325.000
Warga sipil: 6.493.000
-Austria : 300.000
-Belgia : 30.000
-Inggris: 31.000
-Bulgaria: 275.000
-Perancis : 40.000
-Jerman : 760.000
-Yunani: 132.000
-Rumania: 275.000
-Rusia : 3.000.000
-Serbia: 655.000
-Kerajaan Ottoman: 1.005.000
9.Trauma yang sangat mendalam menyerang para veteran.
Pada tahun 1918, Perang Dunia I akhirnya berakhir, setelah empat tahun serangan tanpa guna di tangan tentara Jerman, Prancis, dan Inggris. Namun perdamaian ini, yang dinyatakan pada jam 11 pagi, hari kesebelas dari bulan kesebelas, tidak membawa kebahagiaan untuk siapa pun. Ratusan ribu serdadu menjadi cacat. Sebagian lainnya terbukti tidak mampu mengatasi dampak kejiwaan karena perang setelah tinggal di dalam parit yang penuh dengan lumpur, kotoran, dan mayat. Bentuk trauma yang dikenal sebagai “shell shock” atau “kejutan bom” sangat umum di antara para veteran perang, dan hal ini menyebabkan penderitanya mengalami serangan ketakutan dan goncangan yang berat. Rasa takut akan dibom, yang mereka alami setiap hari selama empat tahun berturut-turut, telah terukir di benak mereka. Ada beberapa penderita yang merasa harus segera bersembunyi hanya karena kata ‘bom’ disebutkan. Beberapa veteran bahkan merasa ngeri setiap kali mereka melihat seragam. Puluhan ribu serdadu juga kehilangan satu atau lebih anggota badannya dalam perang ini. Serdadu ini adalah tentara yang mata, dagu, atau hidungnya menjadi cacat selama pengeboman, sehingga topeng khusus diciptakan di Eropa untuk menyembunyikan wajah mereka yang cacat.
10.Menghasilkan karya Seni.
Derita yang parah akibat Perang Dunia I juga tercermin di dalam karya seni. Hasil karya sesudah perang menggambarkan kesakitan dan penyakit jiwa. Karya-karya ini tidak hanya mencerminkan keadaan jiwa sang seniman, namun juga keadaan jiwa seluruh generasi tersebut. Generasi yang merasakan akibat kesengsaraan perang yang sangat mendalam ini kemudian dijuluki "Generasi yang Hilang."
Sebagaimana yang telah kita saksikan, perang adalah perantara kekejaman yang besar yang tidak bermanfaat bagi pribadi atau pun masyarakat.Perang adalah malapetaka sosial yang menimbulkan kepedihan besar dan menorehkan luka yang dalam kepada manusia, yang akan perlu waktu lama, jika dapat disembuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar